29 April 2021

Sayuran untuk penderita asam urat

Sayuran penurun asam urat tinggi 
Sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk tubuh. Ada beberapa jenis sayuran yang memiliki khasiat menurunkan asam urat tinggi, berikut uraiannya. 

1. Seledri

Seledri mengandung provitamin A, vitamin C, B, Kalsium, Fosfor, Natrium, Magnesium, dan Kalium. Seledri juga memiliki sifat farmakologis diuretik. 

Seledri mampu menurunkan kadar asam urat melalui urin. Asal tahu saja, masyarakat Jepang kerab mengonsumsi jus seledri untuk menyembuhkan rematik dan asam urat. 

2. Tomat dan mentimun

Melansir dari Kompas.com, tomat dan mentimun kaya akan antioksidan yang bermanfaat mengontrol kadar asma urat dalam darah. 

3. Kentang 

Melansir dari Sajiansedap.grid.id, kentang memiliki efek farmakologis antiradang. Selain itu, kentang mengandung vitamin B6 yang bisa meredakan nyeri dan bengkak akibat asam urat. 

4. Brokoli 

Brokoli mengandung vitamin C yang bermanfaat menurunkan dan mengontrol asam urat dalam darah. 

Anda bisa memilih salah satu dari sederet sayuran di atas untuk dikonsumsi secara rutin, agar kadar asam urat mendekati nilai normal. 

https://kesehatan.kontan.co.id/news/4-sayuran-yang-efektif-menurunkan-asam-urat-tinggi

28 April 2021

Ayat Kursi dan fungsinya

*MUTIARA SUBUH* 
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarohkatuh 

_*🗣KAPAN WAKTU UTAMA AYAT KURSI DIBACA..?*_

Bismillahirrahmanirrahiim...
Kita pasti tahu AYAT KURSI adalah ayat yang paling agung di dalam Al-Quran. Tepatnya pada surah Al-Baqarah ayat 255.

_✅️Keutamaan *AYAT KURSI* yang pertama adalah ayat ini merupakan *AYAT YANG PALING AGUNG* dalam kitab Al-Qur’an. Keagungan ayat ini tergambar pada pertanyaan yang pernah diajukan oleh *Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ubay bin Ka’ab.*_

“Ayat mana yang paling agung dalam kitabullah?” Ubay menjawab, “Ayat kursi.” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam menepuk dada Ubay kemudian berkata, “Wahai Abu Mundzir, semoga engkau berbahagia dengan ilmu yang engkau miliki.” (HR. Muslim).

_👍Keutamaan ayat kursi yang agung ini disebabkan karena di dalamnya terdapat nama Allah SWT yang sangat agung, yakni Al Hayyu dan Al Qayyum._

*✅Ayat kursi bisa diamalkan kapan saja sesuai yang diinginkan.* Namun siapa sangka ternyata ayat ini mempunyai waktu-waktu tertentu yang baik untuk diamalkan. 

*👉Berikut ini tiga waktu utama dalam mengamalkan ayat kursi:*

*✅1. Anjuran yang pertama yaitu setelah menunaikan shalat lima waktu :*

*↗️Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:*
“Siapa membaca ayat kursi setiap selesai salat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian,” (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram). Maksudnya, tidak ada yang menghalanginya masuk surga ketika mati.

Berdasarkan hadits tersebut dijelaskan bahwa tidak akan ada yang menghalanginya masuk surga bagi siapa yang mengamalkan ayat kursi semasa hidupnya setelah salat lima waktu kecuali kematian.

*✅2. Anjuran yang kedua yaitu membacanya pada saat menjelang tidur :*

*↗️"Barangsiapa membaca ayat kursi ketika hendak berbaring ditempat tidurnya,* niscaya ia senantiasa mendapatkan penjagaan dari Allah sehingga syaitan tiada bisa mendekatinya sampai pagi. (HR. Bukhari)

*✅3. Anjuran yang terakhir yaitu pada saat dzikir pagi dan petang :*

*↗️Mengenai orang yang membaca ayat kursi di pagi dan petang hari, dari Ubay bin Ka’ab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :*
“Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655)

*↗️Apa sebab ayat kursi lebih agung? Imam Nawawi menyebutkan :*
Para ulama berkata bahwa hal itu dikarenakan di dalamnya terdapat nama dan sifat Allah yang penting yaitu sifat ilahiyah, wahdaniyah (keesaan), sifat hidup, sifat ilmu, sifat kerajaan, sifat kekuasaan, sifat kehendak. Itulah tujuh nama dan sifat dasar yang disebutkan dalam ayat kursi. (Syarh Shahih Muslim, 6: 85)

_🤲Semoga bermanfaat Amin

17 April 2021

qunut bulan Ramadhan

Bacaan Doa Qunut Witir di Bulan Ramadhan: Arab, Latin, & Artinya

Dalam mazhab Syafi'i, doa qunut witir dibaca dalam rakaat terakhir salat witir, terutama dalam paruh kedua bulan Ramadan.
   
umat Islam disunahkan untuk menggelar salat tarawih 20 rakaat yang ditutup dengan salat witir sebanyak 3 rakaat. 
Ketika mengerjakan salat witir, terutama pada separuh akhir Ramadan, disunahkan untuk membaca doa qunut, yaitu dalam rakaat terakhir salat witir.

tiga macam qunut, pertama adalah doa qunut nazilah, yang diucapkan ketika ada peristiwa atau musibah besar yang menimpa. Doa ini dibaca setelah rukuk (iktidal) dalam rakaat terakhir salat.

Doa qunut kedua adalah qunut salat subuh, yang dikerjakan dalam rakaat kedua salat subuh. Terdapat perbedaan pandangan tentang qunut subuh ini. Mazhab Syafi'i menghukumi qunut subuh sebagai sunah ab'adl, jika terlupa disunahkan sujud sahwi. Sedangkan dalam mazhab Maliki qunut subuh sunah, tetapi dibaca pelan. Dalam mahzab Hanafi dan Hambali, qunut subuh tidak disunahkan.


Terakhir, doa qunut salat witir. Terkait doa ini, menurut pengikut Imam Syafii, qunut ini dilakukan pada akhir salat witir setelah rukuk, terutama dalam paruh kedua bulan Ramadan. Menurut mazhab Hambali, qunut ini dikerjakan setelah rukuk, sedangkan menurut mazhab Malikiyah, qunut jenis ini tidak disunahkan. Sementara itu, pengikut mazhab Hanafiyah berpendapat qunut witir dilakukan dalam rakaat ketiga setiap salat sunah, sebelum rukuk.

Pendapat mazhab Hambali, qunut witir dilakukan sepanjang tahun, atau tidak hanya pada separuh akhir bulan Ramadan. Dasarnya adalah hadis "Sesungguhnya Rasulullah melakukan witir lalu melakukan qunut sebelum rukuk." (H.R Ibnu Majah).

Hukum Qunut Witir Menurut Mazhab Syafi'i
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan Witir lalu melakukan qunut sebelum ruku`. [HR Ibnu Mâjah, dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni dalam Irwa` al-Ghalil 2/167, hadits no. 426].
Referensi: https://almanhaj.or.id/2592-bagaimana-qunut-witir-dilakukan.html

Bagi mazhab Syafi'i, rujukan pengucapan doa qunut salat witir adalah pendapat Imam Nawawi dalam Al-Adzkar. Menurut beliau, qunut salat witir dalam separuh akhir Ramadan hukumnya sunah, "Menurut kami, disunahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi’iyah) yang berpendapat, disunahkan qunut sepanjang Ramadan."

Dikutip dari artikel "Ini Hukum Qunut Witir Setelah Separuh Ramadhan" dalam laman NU Online, membaca qunut saat salat witir sendiri dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad saw. Mereka di antaranya adalah Ubay Ibn Ka’ab dan Umar Ibn Khatab. Para sahabat ini membaca qunut di akhir salat witir setelah separuh Ramadan.

Tata Cara Doa Qunut Salat Witir
Doa qunut salat witir dilakukan ketika rakat terakhir salat tersebut, tepatnya setelah rukuk (iktidal) dan sebelum sujud pertama dalam rakaat itu. Ketika membaca doa qunut ini, kedua telapak tangan diangkat.

Berikut bacaan doa qunut witir bahasa Arab, latin, beserta artinya.

اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، وَاسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdini fiiman hadayt(a) wa ‘aafinii fiiman ‘aafayt(a) wa tawallanii fiiman tawallayt(a) wa baariklii fiiman a’thoyt(a) waqinii syarro maa qodhoyt(a) wallaa yuqdhoo ‘alaik(a) wa innahu laa yadzillu man waalayt(a) walaa ya’izzu man ‘aadayt(a) tabaarakta robbanaa wa ta’aalayt(a) wa astagfiruka wa atuubu ilaik(a), wa shallallâhu ‘alâ sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam."

Artinya:

"Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana Engkau memberikan petunjuk (kepada selainku), berilah keselamatan sebagaimana Engkau memberikan keselamatan (kepada selainku), rawatlah aku sebagaimana Engkau merawat orang lain, berilah keberkahan kepadaku pada semua pemberian-Mu, lindungilah aku dari kejelekan takdir-Mu, sesungguhnya Engkau menakdirkan dan tidak ditakdirkan, dan sesungguhnya tidak terhinakan orang yang menjadikan Engkau sebagai wali, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau, wahai Rabb kami. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan, aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya."

tirto.id