MEMBACA "YA LATHIF" DI BULAN RAJAB
(فاٸدةٌ) ومن المأثورِ عن كثيرٍ من علماءِ مكةَ المكرَّمةِ قراءةُ اسمِ اللطيفِ (١٤١٠٠٠ مرة) في الشهرِ تُوزَّع علی الأيامِ من (٥٠٠٠) أو نحوِها، وكيفيتُها أن يقولَ: يا لطيفُ يا لطيفُ. وفاٸدتُها أن يلطُفَ اللهُ به في الدارَيْن وينوي حواٸجَه الدِّينيةَ والدنيويةَ والأخرويةَ عند قولِه: يا لطيفُ. وإذا أتي بألفِ مرَّةٍ بعد كل فريضةٍ في رجبٍ تمَّ له العددُ بزيادةٍ.
قال الشيخُ صالحٌ الجعفريُّ رضي الله عنه: اسمُ اللهِ تعالی (اللطيف) اسمٌ عظيمٌ لاستجلابِ الرحمةِ والعطفِ والشفاءِ وتيسيرِ الأرزاقِ.
وذُكر في بعضِ كتُب علماءِ الجزاٸرِ أنه مَنْ أراد استجلابَ الخيرِ يقوله بياءِ النداءِ: يا لطيفُ، وإذا أراد دفعَ الضرِّ يقول: اللطيفُ. وعملُ علماءِ مكةَ وصُلحاٸِها بياءِ النداءِ يالطيفُ، ويقرءون العددَ المذكورَ من أوَّلِ خميسٍ إلی أخِر خميسٍ من رجبٍ.
(Faedah) Termasuk amalan yang diriwayatkan dari banyak Ulama Mekah al-Mukarramah adalah membaca nama Allah "al-Lathif" sebanyak 141.000 kali dalam sebulan yang dapat dibagi perhari 5.000 kali atau sekitaran itu. Tata caranya ialah dengan membaca "Ya Lathif... Ya Lathif". Faedahnya adalah agar Allah ta'ala memberi kelembutan/ kebaikan kepadanya di dunia dan akhirat, dan si pembaca dapat meniatkan berbagai hajatnya, baik hajat agama, dunia, dan akhirat ketika membaca "Ya Lathif". Apabila dia membacanya 1.000 kali tiap selesai shalat fardlu, maka sempurnalah bilangan diatas bahkan lebih.
Syaikh Shalih al-Ja'fari Ra mengatakan: "Nama Allah "al-Lathif" merupakan nama yang agung guna meraih rahmat, kasih sayang, kesembuhan, dan kemudahan rejeki."
Disebutkan dalam sebagian kitab-kitab Ulama Aljazair bahwa barangsiapa hendak meraih kebaikan, maka membacanya dengan "ya nida'", yaitu "Ya Lathif". Dan bila ingin menolak kemudlaratan, maka membacanya dengan "al-Lathif". Amalan Ulama dan para orang shalih di Mekah adalah dengan menambahkan "ya nida'", yaitu "Ya Lathif". Mereka membaca dengan hitungan bilangan tersebut mulai dari hari Kamis pertama bulan Rajab sampai hari Kamis terakhir bulan Rajab.
Wallahu a'lam bisshawab.
Sumber: Ma Yuthlab fi Rajab karya Sayyid Muhammad Amin bin Idrus bin Abdullah bin al-Syaikh Abu Bakar bin Salim, hal. 10-11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar